PUISI HABIBIE

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku ….

24 Komentar

  1. paibiopai said,

    Mei 15, 2011 pada 4:20 am

    subhanallaaah.. 😥

  2. Abi said,

    Mei 20, 2011 pada 8:40 pm

    Puitis juga P Habibi

  3. zhanaz45 said,

    Mei 23, 2011 pada 6:49 am

    Panjang amat puisinya Pak Habibie..

  4. Mei 23, 2011 pada 7:02 am

    wah itu asli punya pak habibie mas…?
    aku save ya.. boleh kan…?

    • Adi Arraihan said,

      Mei 24, 2011 pada 10:34 pm

      Iya Insya Allah asli. bahkan ada bukunya juga loh, sepertinya juga memberi inspirasi.
      Zc, dibeberapa kesempatan jadi perbincangan hangat

  5. SaniAgung said,

    Mei 24, 2011 pada 4:24 am

    sweat 😉

  6. eiklil said,

    Mei 24, 2011 pada 11:57 am

    panjang gtu tetep puisi yang sangat memberikan inspirasi.. hehehehe

    • Adi Arraihan said,

      Mei 24, 2011 pada 10:36 pm

      Yap, betul skali. kata-katanya menyentuh kan…..
      memang betul2 keluar dari hati

  7. Gaphe said,

    Mei 25, 2011 pada 2:28 pm

    pak Habibie jago juga bikin puisi… udah pernah jadi presiden, tukang insinyur, eeh juga bisa bikin puisi.. komplit daah..

  8. eiklil said,

    Mei 26, 2011 pada 3:40 pm

    hidup ini penuh dengan seni… manusiapun hidup berdampingan dengan seni…. ehehehehe

  9. deden said,

    Juni 1, 2011 pada 5:47 am

    Subhanallah so sweet banget..

  10. Juni 1, 2011 pada 5:29 pm

    […] : https://adiarraihan.wordpress.com … other posts by […]

  11. Susindra said,

    Juni 5, 2011 pada 7:04 am

    meski telah membaca puisi ini dulu sekali, namun tetap saja terasa kesedihan seorang pria ditinggal istrinya. Pilihan katanya luar biasa.

  12. Susindra said,

    Juni 5, 2011 pada 7:05 am

    Selamat, ya. Saudara Adi mendapat hadiah pulsa dari Susindra.

  13. Juni 16, 2011 pada 11:15 pm

    Waw, this blog’s rank from alexa.com is 15.044.653

  14. sayyidahali said,

    Juni 30, 2011 pada 1:44 pm

    nice dan penuh makna

  15. Brain said,

    Agustus 11, 2011 pada 9:28 pm

    subhanallaaah…


Tinggalkan Balasan ke Abi Batalkan balasan